Tapak Kaki Hujan Di Lembayung Senja
Hari ini tiada kurasa dan tiada pula kaurasa
Bahwa waktu berjalan begitu cepat, tiada ingin ia untuk bersabar sejenak
Menyempatkan kebersamaan dan keakraban kita
Menikmati kesyahduan dentingan rintik air hujan
Di waktu sore menjelang senja.....
Hujan hari ini masih seperti di hari kemarin
Berirama, bersahutan, bening, membias....
Dingin menyusup ke relung hati kita yang senantiasa rindu mencinta
Tidak terhitung berapa kali sudah kaki langit mencurahkan air matanya
Menancapkan butiran-butiran kesedihannya di kala senja akan berakhir
Mengalirkan kristal-kristal beningnya embun pagi keceriaan dan sukacita di kala fajar menampakan
Menidurkan babak kehidupan perjalanan waktu yang telah terlewati
Menyibak memori kehidupan mengelana masa demi masa
Terangkai indah menyusuri denyut-denyut nadi yang belum terhenti
Hujan hari ini di lembayung senja.....
Tiada terasa saat-saat waktu berlalu dan berakhir sudah .....
Melewati segala kebersamaan dan keakraban kita,
Melewati segala kemesraan dan kenangan-kenangan
indah yang tiada terlupa.....
Walau terkadang goresan melukai hati dan perasaan kita...
Walau terkadang tawa dan sapaan memberi hangat bathin kita...
Namun tutur kata dan kesucian jiwa tetap terjaga dalam sanubari kita
Tapak kaki hujan masih meninggalkan jejak cerita.....
Tiada yang meminta dan tiada pula yang mengharap...
Jika semuanya ini harus tetap berlalu menjadi suatu cerita...
Detik ke menit, menit ke jam, hari ke minggu, bulan ke tahun.
Sewindu, seabad, seumur hidup, sepanjang masa menjadi lukisan abstrak yang melahirkan riwayat
Untuk orang tua, teman, dan sahabat yang aku cinta...
Di hari yang sedih dan bahagia ini
Ijinkan bagi daku untuk sejenak menyampaikan dan mengungkapkan tentang perjalanan kita
Sebelum tapak kaki hujan berakhir di penghujung lembayung senja..
Teriring do’a dan harapan untuk orang tua, teman, dan sahabat yang aku cinta...
Betapa tiada terasa waktu telah menyapa kita...
Mengingatkan segala sesuatunya tentang akhir sementara perjalanan ini
Kesedihan menyandarkan dukanya...
Karena Kita harus berpisah sementara....,
Kebahagiaan mendekap erat memberi hangat jiwa dan raga kita
Sungguh betapa indah karena dalam perjalanan hidup ini kita dapat saling mengisi
dan saling memberi .......
Kebersamaan yang kita rajut,
Mengukir segala kedukaan dan keindahan,
suka cita yang kita sulam menjadi kain kebaya indah bercorak
Persahabatan dan persaudaraan selamanya
Semoga senantiasa kekal tak luntur dihapus waktu
Sementara perjalanan menjelang berkahir senja,
Kita tak lagi bersama menggapai cita-cta dan harapan.
Di hari selanjutnya tentu kita mesih dapat merangkai cerita
Beribu do’a dan harapan untuk orang tua, teman, dan sahabat yang aku cinta...
Banyak salah dan khilaf serta lisan tak terjaga...
Selama kita berjalan bersama yang terkadang membuat suasana kita menjadi tak bersahaja.
Semoga kita semua dapat saling berkenan mema’afkan....
Untuk orang tua, teman, dan sahabat yang aku cinta...
Hujan sore ini masih akan senantiasa menemani hari-hari kita...
Meskipun Engkau akan pergi...
Tetaplah sempatkan waktu kita untuk dapat saling menyapa...
Bercerita tentang tapak kaki hujan di lembayung senja
Yang masih memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita
Apapun yang akan terjadi...
Tetaplah engkau selalu ada untuk kami
Dan kami selalu ada untukmu....
Coz everything gonna be oke....
Wassalammu’alaikum Wr.Wb
Jumat, 24 September 2010
Selasa, 02 Februari 2010
Green School SMK Negeri 54 Jakarta Di Kunjungi Ibu Walikota
Kunjungan Ibu Walikota Jakarta Pusat Ke SMK Negeri 54 Jakarta
Senin, 21 Desember 2009, Serdang.
Siapa bilang warga sekolah di perkotaan tidak peduli lingkungan? Banyak langkah yang sebenarnya sudah dilakukan oleh warga sekolah karena keprihatinan mereka menyaksikan kerusakan lingkungan. Inisiatif tersebut perlu terus didorong sehingga dapat terus bergulir dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi untuk meningkatkan kualitas hidup di perkotaan. Untuk itu, Ibu Walikota Jakarta Pusat, Hj. Sylviana Murni menggulirkan program “Sekolah Hijau” yang bertujuan untuk memotivasi sekolah, khususnya sekolah menengah tingkat atas menjadi “sekolah berbasis penghijauan/lingkungan”. “Sekolah hijau ( Green School )” yaitu sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah. Konsep sekolah hijau awalnya dikembangkan oleh Program GGS.
Ada 3 tujuan utama yang diharapkan dari program ‘sekolah hijau atau green school’ ini, yaitu (1) Terbangunnya kepedulian lingkungan dari warga sekolah, (2) Terbangunnya sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi di sekolah, dan (3) Meningkatnya peran dan keberadaan sekolah bagi masyarakat dalam menangani persoalan lingkungan, serta (4) upaya pelaksanaan swasembada pangan di perkotaan.
Untuk menanamkan kesadaran melestarikan lingkungan dan upaya pelaksanaan swasembada pangan, khususnya di daerah perkotaan kepada siswa dan guru di lingkungan sekolah, akan efektif jika diimplementasikan secara langsung melalui mata pelajaran atau kegiatan pembelajaran. Dengan berkembangnya wacana, maka SMK Negeri 54 Jakarta kemudian memutuskan untuk menyusun sebuah muatan lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan lingkungan di sekitarnya, dan mulai tahun pembelajaran 2007/2008 mata pelajaran muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) mulai dilaksanakan. “ Beberapa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam muatan lokal ini, diantaranya tentang, penanaman padi dalam pot, penanaman sayur mayur, tumbuhan apotik hidup dalam pot, pembuatan lobang biopori, pengelolaan sampah dan limbah hasil praktek yang terkait dengan mata pelajaran praktek produktif, keikutsertaan dalam upaya safety global warming dan polusi emisi gas buang kendaraan, dan lain sebagainya,” jelas Drs. Sugeng Bagiono selaku Koordinator Lingkungan Hidup untuk Tingkat DKI Jakarta.
Untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA/SMK) di wilayah Jakarta Pusat ditetapkan SMK Negeri 54 Jakarta sebagai titik pantau pelaksanaan “sekolah hijau”. Kunjungan Ibu Walikota Jakarta Pusat ke SMK Negeri 54 Jakarta diharapkan dapat menjadi spirit dan motivasi warga sekolah untuk tetap terus melanjutkan program sekolah yang berbasis penghijauan. “ Bagi sekolah, khususnya SMK Negeri 54 Jakarta hal ini merupakan salah satu peluang strategis dalam meningkatkan pencitraan sekolah. Disamping itu sebagai upaya sekolah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki khususnya dalam wirausaha hasil pelaksanaan program sekolah hijau, diantaranya pengolahan sampah dan pembuatan pupuk, kata Drs. Iswandy Kepala SMK Negeri 54 Jakarta.
Di SMK Negeri 54 hari Senin, 21 Desember 2009 sempat dikunjungi oleh Ibu Walikota. Walikota yang datang bersama rombongan sekitar pukul 16.00 wib sempat melakukan pemetikan hasil panen sayur dan padi yang ditanam di pot.” Wah ! Beda ya sekolahnya sekarang, sudah banyak tanaman hijaunya,” ujar Ibu Walikota. Makhlum waktu dulu kesini dalam kondisi SMK Negeri 54 Jakarta sedang kebanjiran. Pada kesempatan ini Hj.Sylviana Murni menyempatkan diri untuk turun ke areal pertamanan/perkebunan SMK Negeri 54 Jakarta serta memotong beberapa padi yang telah menguning. Hadir menemani rombongan Ibu Walikota, Camat Kemayoran, Marhayadi, S.Sos; Lurah Serdang Drs. Anwar Maulana, serta Kasi Kecamatan Bidang Pertanian dan Peternakan Ir. Nila Kartina, M.Si. Jam menunjukkan pukul 17.10 rombongan meninggalkan SMK Negeri 54 Jakarta di antar oleh guru-guru SMK Negeri 54 Jakarta dan Kepala Sekolah.
Senin, 21 Desember 2009, Serdang.
Siapa bilang warga sekolah di perkotaan tidak peduli lingkungan? Banyak langkah yang sebenarnya sudah dilakukan oleh warga sekolah karena keprihatinan mereka menyaksikan kerusakan lingkungan. Inisiatif tersebut perlu terus didorong sehingga dapat terus bergulir dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi untuk meningkatkan kualitas hidup di perkotaan. Untuk itu, Ibu Walikota Jakarta Pusat, Hj. Sylviana Murni menggulirkan program “Sekolah Hijau” yang bertujuan untuk memotivasi sekolah, khususnya sekolah menengah tingkat atas menjadi “sekolah berbasis penghijauan/lingkungan”. “Sekolah hijau ( Green School )” yaitu sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah. Konsep sekolah hijau awalnya dikembangkan oleh Program GGS.
Ada 3 tujuan utama yang diharapkan dari program ‘sekolah hijau atau green school’ ini, yaitu (1) Terbangunnya kepedulian lingkungan dari warga sekolah, (2) Terbangunnya sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi di sekolah, dan (3) Meningkatnya peran dan keberadaan sekolah bagi masyarakat dalam menangani persoalan lingkungan, serta (4) upaya pelaksanaan swasembada pangan di perkotaan.
Untuk menanamkan kesadaran melestarikan lingkungan dan upaya pelaksanaan swasembada pangan, khususnya di daerah perkotaan kepada siswa dan guru di lingkungan sekolah, akan efektif jika diimplementasikan secara langsung melalui mata pelajaran atau kegiatan pembelajaran. Dengan berkembangnya wacana, maka SMK Negeri 54 Jakarta kemudian memutuskan untuk menyusun sebuah muatan lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan lingkungan di sekitarnya, dan mulai tahun pembelajaran 2007/2008 mata pelajaran muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) mulai dilaksanakan. “ Beberapa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam muatan lokal ini, diantaranya tentang, penanaman padi dalam pot, penanaman sayur mayur, tumbuhan apotik hidup dalam pot, pembuatan lobang biopori, pengelolaan sampah dan limbah hasil praktek yang terkait dengan mata pelajaran praktek produktif, keikutsertaan dalam upaya safety global warming dan polusi emisi gas buang kendaraan, dan lain sebagainya,” jelas Drs. Sugeng Bagiono selaku Koordinator Lingkungan Hidup untuk Tingkat DKI Jakarta.
Untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA/SMK) di wilayah Jakarta Pusat ditetapkan SMK Negeri 54 Jakarta sebagai titik pantau pelaksanaan “sekolah hijau”. Kunjungan Ibu Walikota Jakarta Pusat ke SMK Negeri 54 Jakarta diharapkan dapat menjadi spirit dan motivasi warga sekolah untuk tetap terus melanjutkan program sekolah yang berbasis penghijauan. “ Bagi sekolah, khususnya SMK Negeri 54 Jakarta hal ini merupakan salah satu peluang strategis dalam meningkatkan pencitraan sekolah. Disamping itu sebagai upaya sekolah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki khususnya dalam wirausaha hasil pelaksanaan program sekolah hijau, diantaranya pengolahan sampah dan pembuatan pupuk, kata Drs. Iswandy Kepala SMK Negeri 54 Jakarta.
Di SMK Negeri 54 hari Senin, 21 Desember 2009 sempat dikunjungi oleh Ibu Walikota. Walikota yang datang bersama rombongan sekitar pukul 16.00 wib sempat melakukan pemetikan hasil panen sayur dan padi yang ditanam di pot.” Wah ! Beda ya sekolahnya sekarang, sudah banyak tanaman hijaunya,” ujar Ibu Walikota. Makhlum waktu dulu kesini dalam kondisi SMK Negeri 54 Jakarta sedang kebanjiran. Pada kesempatan ini Hj.Sylviana Murni menyempatkan diri untuk turun ke areal pertamanan/perkebunan SMK Negeri 54 Jakarta serta memotong beberapa padi yang telah menguning. Hadir menemani rombongan Ibu Walikota, Camat Kemayoran, Marhayadi, S.Sos; Lurah Serdang Drs. Anwar Maulana, serta Kasi Kecamatan Bidang Pertanian dan Peternakan Ir. Nila Kartina, M.Si. Jam menunjukkan pukul 17.10 rombongan meninggalkan SMK Negeri 54 Jakarta di antar oleh guru-guru SMK Negeri 54 Jakarta dan Kepala Sekolah.
Green School SMK Negeri 54 Jakarta Di Kunjungi Ibu Walikota
Kunjungan Ibu Walikota Jakarta Pusat Ke SMK Negeri 54 Jakarta
Senin, 21 Desember 2009, Serdang.
Siapa bilang warga sekolah di perkotaan tidak peduli lingkungan? Banyak langkah yang sebenarnya sudah dilakukan oleh warga sekolah karena keprihatinan mereka menyaksikan kerusakan lingkungan. Inisiatif tersebut perlu terus didorong sehingga dapat terus bergulir dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi untuk meningkatkan kualitas hidup di perkotaan. Untuk itu, Ibu Walikota Jakarta Pusat, Hj. Sylviana Murni menggulirkan program “Sekolah Hijau” yang bertujuan untuk memotivasi sekolah, khususnya sekolah menengah tingkat atas menjadi “sekolah berbasis penghijauan/lingkungan”. “Sekolah hijau ( Green School )” yaitu sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah. Konsep sekolah hijau awalnya dikembangkan oleh Program GGS.
Ada 3 tujuan utama yang diharapkan dari program ‘sekolah hijau atau green school’ ini, yaitu (1) Terbangunnya kepedulian lingkungan dari warga sekolah, (2) Terbangunnya sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi di sekolah, dan (3) Meningkatnya peran dan keberadaan sekolah bagi masyarakat dalam menangani persoalan lingkungan, serta (4) upaya pelaksanaan swasembada pangan di perkotaan.
Untuk menanamkan kesadaran melestarikan lingkungan dan upaya pelaksanaan swasembada pangan, khususnya di daerah perkotaan kepada siswa dan guru di lingkungan sekolah, akan efektif jika diimplementasikan secara langsung melalui mata pelajaran atau kegiatan pembelajaran. Dengan berkembangnya wacana, maka SMK Negeri 54 Jakarta kemudian memutuskan untuk menyusun sebuah muatan lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan lingkungan di sekitarnya, dan mulai tahun pembelajaran 2007/2008 mata pelajaran muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) mulai dilaksanakan. “ Beberapa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam muatan lokal ini, diantaranya tentang, penanaman padi dalam pot, penanaman sayur mayur, tumbuhan apotik hidup dalam pot, pembuatan lobang biopori, pengelolaan sampah dan limbah hasil praktek yang terkait dengan mata pelajaran praktek produktif, keikutsertaan dalam upaya safety global warming dan polusi emisi gas buang kendaraan, dan lain sebagainya,” jelas Drs. Sugeng Bagiono selaku Koordinator Lingkungan Hidup untuk Tingkat DKI Jakarta.
Untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA/SMK) di wilayah Jakarta Pusat ditetapkan SMK Negeri 54 Jakarta sebagai titik pantau pelaksanaan “sekolah hijau”. Kunjungan Ibu Walikota Jakarta Pusat ke SMK Negeri 54 Jakarta diharapkan dapat menjadi spirit dan motivasi warga sekolah untuk tetap terus melanjutkan program sekolah yang berbasis penghijauan. “ Bagi sekolah, khususnya SMK Negeri 54 Jakarta hal ini merupakan salah satu peluang strategis dalam meningkatkan pencitraan sekolah. Disamping itu sebagai upaya sekolah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki khususnya dalam wirausaha hasil pelaksanaan program sekolah hijau, diantaranya pengolahan sampah dan pembuatan pupuk, kata Drs. Iswandy Kepala SMK Negeri 54 Jakarta.
Di SMK Negeri 54 hari Senin, 21 Desember 2009 sempat dikunjungi oleh Ibu Walikota. Walikota yang datang bersama rombongan sekitar pukul 16.00 wib sempat melakukan pemetikan hasil panen sayur dan padi yang ditanam di pot.” Wah ! Beda ya sekolahnya sekarang, sudah banyak tanaman hijaunya,” ujar Ibu Walikota. Makhlum waktu dulu kesini dalam kondisi SMK Negeri 54 Jakarta sedang kebanjiran. Pada kesempatan ini Hj.Sylviana Murni menyempatkan diri untuk turun ke areal pertamanan/perkebunan SMK Negeri 54 Jakarta serta memotong beberapa padi yang telah menguning. Hadir menemani rombongan Ibu Walikota, Camat Kemayoran, Marhayadi, S.Sos; Lurah Serdang Drs. Anwar Maulana, serta Kasi Kecamatan Bidang Pertanian dan Peternakan Ir. Nila Kartina, M.Si. Jam menunjukkan pukul 17.10 rombongan meninggalkan SMK Negeri 54 Jakarta di antar oleh guru-guru SMK Negeri 54 Jakarta dan Kepala Sekolah.
Senin, 21 Desember 2009, Serdang.
Siapa bilang warga sekolah di perkotaan tidak peduli lingkungan? Banyak langkah yang sebenarnya sudah dilakukan oleh warga sekolah karena keprihatinan mereka menyaksikan kerusakan lingkungan. Inisiatif tersebut perlu terus didorong sehingga dapat terus bergulir dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi untuk meningkatkan kualitas hidup di perkotaan. Untuk itu, Ibu Walikota Jakarta Pusat, Hj. Sylviana Murni menggulirkan program “Sekolah Hijau” yang bertujuan untuk memotivasi sekolah, khususnya sekolah menengah tingkat atas menjadi “sekolah berbasis penghijauan/lingkungan”. “Sekolah hijau ( Green School )” yaitu sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah. Konsep sekolah hijau awalnya dikembangkan oleh Program GGS.
Ada 3 tujuan utama yang diharapkan dari program ‘sekolah hijau atau green school’ ini, yaitu (1) Terbangunnya kepedulian lingkungan dari warga sekolah, (2) Terbangunnya sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi di sekolah, dan (3) Meningkatnya peran dan keberadaan sekolah bagi masyarakat dalam menangani persoalan lingkungan, serta (4) upaya pelaksanaan swasembada pangan di perkotaan.
Untuk menanamkan kesadaran melestarikan lingkungan dan upaya pelaksanaan swasembada pangan, khususnya di daerah perkotaan kepada siswa dan guru di lingkungan sekolah, akan efektif jika diimplementasikan secara langsung melalui mata pelajaran atau kegiatan pembelajaran. Dengan berkembangnya wacana, maka SMK Negeri 54 Jakarta kemudian memutuskan untuk menyusun sebuah muatan lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan lingkungan di sekitarnya, dan mulai tahun pembelajaran 2007/2008 mata pelajaran muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) mulai dilaksanakan. “ Beberapa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam muatan lokal ini, diantaranya tentang, penanaman padi dalam pot, penanaman sayur mayur, tumbuhan apotik hidup dalam pot, pembuatan lobang biopori, pengelolaan sampah dan limbah hasil praktek yang terkait dengan mata pelajaran praktek produktif, keikutsertaan dalam upaya safety global warming dan polusi emisi gas buang kendaraan, dan lain sebagainya,” jelas Drs. Sugeng Bagiono selaku Koordinator Lingkungan Hidup untuk Tingkat DKI Jakarta.
Untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA/SMK) di wilayah Jakarta Pusat ditetapkan SMK Negeri 54 Jakarta sebagai titik pantau pelaksanaan “sekolah hijau”. Kunjungan Ibu Walikota Jakarta Pusat ke SMK Negeri 54 Jakarta diharapkan dapat menjadi spirit dan motivasi warga sekolah untuk tetap terus melanjutkan program sekolah yang berbasis penghijauan. “ Bagi sekolah, khususnya SMK Negeri 54 Jakarta hal ini merupakan salah satu peluang strategis dalam meningkatkan pencitraan sekolah. Disamping itu sebagai upaya sekolah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki khususnya dalam wirausaha hasil pelaksanaan program sekolah hijau, diantaranya pengolahan sampah dan pembuatan pupuk, kata Drs. Iswandy Kepala SMK Negeri 54 Jakarta.
Di SMK Negeri 54 hari Senin, 21 Desember 2009 sempat dikunjungi oleh Ibu Walikota. Walikota yang datang bersama rombongan sekitar pukul 16.00 wib sempat melakukan pemetikan hasil panen sayur dan padi yang ditanam di pot.” Wah ! Beda ya sekolahnya sekarang, sudah banyak tanaman hijaunya,” ujar Ibu Walikota. Makhlum waktu dulu kesini dalam kondisi SMK Negeri 54 Jakarta sedang kebanjiran. Pada kesempatan ini Hj.Sylviana Murni menyempatkan diri untuk turun ke areal pertamanan/perkebunan SMK Negeri 54 Jakarta serta memotong beberapa padi yang telah menguning. Hadir menemani rombongan Ibu Walikota, Camat Kemayoran, Marhayadi, S.Sos; Lurah Serdang Drs. Anwar Maulana, serta Kasi Kecamatan Bidang Pertanian dan Peternakan Ir. Nila Kartina, M.Si. Jam menunjukkan pukul 17.10 rombongan meninggalkan SMK Negeri 54 Jakarta di antar oleh guru-guru SMK Negeri 54 Jakarta dan Kepala Sekolah.
Berita Jambore SMK Negeri 54 Jakarta
Membina Peran Serta Pelajar Dalam Meningkatkan
Kepedulian Terhadap Lingkungan Hidup
Pendidikan dalam arti luas adalah proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan diri pada seseorang atas tiga aspek dalam kehidupannya, yakni pandangan hidup, sikap dan keterampilan hidup. Upaya untuk mengembangkan ketiga aspek tersebut bisa dilaksanakan di sekolah, luar sekolah dan keluarga. Kegiatan di sekolah direncanakan dan dilaksanakan secara ketat dengan prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan di luar sekolah, meski telah memiliki rencana dan program namun pelaksanaannya relatif longgar dengan berbagai pedoman yang lebih fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Sedangkan pendidikan dalam keluarga dilaksanakan secara informal tanpa tujuan yang dirumuskan secara baku dan tertulis.
Dengan mendasarkan pada konsep pendidikan tersebut, maka sesungguhnya pendidikan merupakan pembudayaan (encultural), suatu proses untuk mentasbihkan seseorang mampu hidup dalam suatu budaya tertentu. Konsekuensi dari pernyataan ini, maka praktik pendidikan harus sesuai dengan budaya masyarakat.
Oleh karena itu pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemampuan, dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Terkait dengan konsep itu, maka perlunya penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah menjadi wadah pendidikan dalam mengembangkan dan membangun potensi yang dimiliki oleh para siswa, salah satunya membina kecintaannya terhadap lingkungan hidup.
Selama tiga hari ( Jum;at – Minggu ), tanggal 29, 30, dan 31 Januari 2010, para siswa yang terdiri dari 17 siswa peserta ekstrakurikuler Paskibra dan 9 siswa pramuka terpilih, secara resmi dilantik menjadi siswa perintis ekstrakurikuler SMK Negeri 54 Jakarta di Curug Seribu – Bogor – Jawa Barat. Hadir dalam acara pelantikan beberapa guru pembina, diantaranya Drs. Heman Mandraharja ( Waka.Kesiswaan ), Suryanto, S.Pd ( Waka. Kurikulum), Drs. Darwin Hendarto ( Waka. Hubin ), Drs. Sugeng Bagiono ( Koord.PLH ), dan Sahabat Bancin, S.Pd selaku pembina siswa. Sedangkan Kepala SMKN 54 jakarta, Drs. Iswandy berhalangan hadir. Namun dalam acara pelepasannya menyampaikan, “ bahwa dengan kegiatan pelantikan Jambore Ekstrakurikuler ini diharapkan siswa peserta yang mengikutinya dapat menjadi perintis dan motivator bagi siswa lainnya dalam aktivitas-aktivitas kegiatan positif di sekolah, seperti, kedisiplinan, ketertibaban, kebersihan, dan kegiatan belajar.”
Daryono, selaku pembina pramuka SMK Negeri 54 Jakarta juga menegaskan, “bahwa kegiatan pelantikan Jambore Ekstrakurikuler ini dilaksanakan bertujuan untuk membangun fisik, mental, spiritual, dan intelektual siswa ke arah pembentukan karakter yang positif.” Dengan karakter yang positif siswa akan termotivasi untuk belajar, berkarya, dan berprestasi.
Membina peran serta pelajar dalam meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup yang menjadi tema kegiatan ini, merupakan salah satu upaya bagi sekolah untuk mengajak para siswa ikut terlibat dalam peran sertanya di dalam kegiatan kemasyarakatan maupun kegiatan penghijauan ( lingkungan ). Dengan turut serta memiliki peran di masyarakat serta turut menjaga kebersihan lingkungan maupun program green school, maka akan timbul kesadaran baginya untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik.
Foto : Pelantikan siswa paskibra, siap peduli lingkungan
Foto : Usai pelantikan jambore ekskul foto bareng guru pembina
Foto : Berjanji kepada merah putih untuk siap mengemban amanat
Foto : Lisa Prayoga, ketua OSIS mimpin acara pelantikan
Foto : Drs. Heman Mandraharja selaku pembina upacara pelantikan Jambore Ekskul SMKN 54 Jakarta, didampingi pembina Pramuka, Daryono
Kepedulian Terhadap Lingkungan Hidup
Pendidikan dalam arti luas adalah proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan diri pada seseorang atas tiga aspek dalam kehidupannya, yakni pandangan hidup, sikap dan keterampilan hidup. Upaya untuk mengembangkan ketiga aspek tersebut bisa dilaksanakan di sekolah, luar sekolah dan keluarga. Kegiatan di sekolah direncanakan dan dilaksanakan secara ketat dengan prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan di luar sekolah, meski telah memiliki rencana dan program namun pelaksanaannya relatif longgar dengan berbagai pedoman yang lebih fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Sedangkan pendidikan dalam keluarga dilaksanakan secara informal tanpa tujuan yang dirumuskan secara baku dan tertulis.
Dengan mendasarkan pada konsep pendidikan tersebut, maka sesungguhnya pendidikan merupakan pembudayaan (encultural), suatu proses untuk mentasbihkan seseorang mampu hidup dalam suatu budaya tertentu. Konsekuensi dari pernyataan ini, maka praktik pendidikan harus sesuai dengan budaya masyarakat.
Oleh karena itu pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemampuan, dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Terkait dengan konsep itu, maka perlunya penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah menjadi wadah pendidikan dalam mengembangkan dan membangun potensi yang dimiliki oleh para siswa, salah satunya membina kecintaannya terhadap lingkungan hidup.
Selama tiga hari ( Jum;at – Minggu ), tanggal 29, 30, dan 31 Januari 2010, para siswa yang terdiri dari 17 siswa peserta ekstrakurikuler Paskibra dan 9 siswa pramuka terpilih, secara resmi dilantik menjadi siswa perintis ekstrakurikuler SMK Negeri 54 Jakarta di Curug Seribu – Bogor – Jawa Barat. Hadir dalam acara pelantikan beberapa guru pembina, diantaranya Drs. Heman Mandraharja ( Waka.Kesiswaan ), Suryanto, S.Pd ( Waka. Kurikulum), Drs. Darwin Hendarto ( Waka. Hubin ), Drs. Sugeng Bagiono ( Koord.PLH ), dan Sahabat Bancin, S.Pd selaku pembina siswa. Sedangkan Kepala SMKN 54 jakarta, Drs. Iswandy berhalangan hadir. Namun dalam acara pelepasannya menyampaikan, “ bahwa dengan kegiatan pelantikan Jambore Ekstrakurikuler ini diharapkan siswa peserta yang mengikutinya dapat menjadi perintis dan motivator bagi siswa lainnya dalam aktivitas-aktivitas kegiatan positif di sekolah, seperti, kedisiplinan, ketertibaban, kebersihan, dan kegiatan belajar.”
Daryono, selaku pembina pramuka SMK Negeri 54 Jakarta juga menegaskan, “bahwa kegiatan pelantikan Jambore Ekstrakurikuler ini dilaksanakan bertujuan untuk membangun fisik, mental, spiritual, dan intelektual siswa ke arah pembentukan karakter yang positif.” Dengan karakter yang positif siswa akan termotivasi untuk belajar, berkarya, dan berprestasi.
Membina peran serta pelajar dalam meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup yang menjadi tema kegiatan ini, merupakan salah satu upaya bagi sekolah untuk mengajak para siswa ikut terlibat dalam peran sertanya di dalam kegiatan kemasyarakatan maupun kegiatan penghijauan ( lingkungan ). Dengan turut serta memiliki peran di masyarakat serta turut menjaga kebersihan lingkungan maupun program green school, maka akan timbul kesadaran baginya untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik.
Foto : Pelantikan siswa paskibra, siap peduli lingkungan
Foto : Usai pelantikan jambore ekskul foto bareng guru pembina
Foto : Berjanji kepada merah putih untuk siap mengemban amanat
Foto : Lisa Prayoga, ketua OSIS mimpin acara pelantikan
Foto : Drs. Heman Mandraharja selaku pembina upacara pelantikan Jambore Ekskul SMKN 54 Jakarta, didampingi pembina Pramuka, Daryono
Langganan:
Komentar (Atom)