" Smudgy.."
Pesta rakyat itu telah usai. Berkecamuk keinginan nafsu dan nurani yang berdebat dalam jati diri kita. Senang, bahagia, kepercayaan itu kembali diberikan. Kalah, gundah merona pada jiwa pribadi-pribadi yang tersampaikan hasratnya.Kemenangan adalah perjuangan untuk membuktikan. Sedangkan kekalahan adalah pelatihan jiwa besar dan proses belajar menjadi sejatinya manusia.
Para pemimpin bangsa yang mengemban amanat, pada mereka kita menitipkan segala tujuan dan harapan hidup kita, keluarga kita, masyarakat kita, dan bangsa kita untuk menggapai cita-cita sejahtera dan sentausa.Keikhlasan, pengabdian, dan pengorbanan sudah semestinya bukan semata menjadi seremonial belaka.Namun lebih dari itu hendaknya menjadi cerminan dan tauladan sejatinya seorang pemimpin.
Negeri dan rakyat kita sudah tidak lagi terjaga menyadari segala ketertinggalannya, tapi sudah mandi pagi, sarapan, dan siap menjalankan pekerjaan, mengemban amanat, dan menggapai prestasi yang gilang-gemilang.
65 Tahun kemerdekaan dinikmati bukan lagi dengan foya-foya menghambur-hamburkan uang (sedang hutang di sana-sini), tapi benar-benarlah untuk sesuatu yang benar, hak, dan bermanfaat bagi kemaslahatan rakyatnya.
Dipimpin terkadang memang lebih gampang dari memimpin, karena dengan dipimpin orang akan mudah melihat segala kekurangan, bahkan kalaupun baik akan dicari jua kekurangan-kekurangan itu. Sedangkan dalam memimpin kita lebih gampang pula menyatakan sempurna dan berhasil, oleh karena kita terkadang lupa diri dan takabur. Lebih bijak kita bersikap mengkritisi diri dan meyakinkan dalam hati 'bahwa kita harus lebih baik lagi dari hari kemarin dan hari ini.
Noda-noda dan coreng-corengan wajah Indonesia kita masih belum hilang. Berkacalah selalu 'Siapa diri kita sebenarnya ' dan bertanyalah selalu 'Bekal apa yang semestinya kita bawa ' dalam perantauan hidup di alam fana ini.Kita masih melihat bahwa diri kita masih melukai hati orang-orang yang kita sayangi,..anak-anak kita,..keluarga kita,..dan rakyat kita. Meskipun atas nama kebersihan, kenyamanan, keindahan, dan ketertiban. Kita masih saja sering mengambil hak-hak orang lain yang sebebarnya kita sendiri merasa tercukupi,..dan kita juga masih gampang dan sering mengkambinghitamkan orang-orang yang tidak kita sukai, meski mereka bicara dengan kebenaran.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar